

Market Analysis
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bulan Ramadan seringkali membawa perubahan dalam harga emas. Biasanya, menjelang Ramadan dan Lebaran, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga akibat meningkatnya permintaan, termasuk emas. Faktor sosial, politik global, serta kondisi ekonomi juga berpengaruh pada fluktuasi harga emas.
Banyak orang bertanya-tanya, apakah Ramadan adalah momen terbaik untuk membeli emas sebagai investasi atau justru saat yang tepat untuk menjualnya demi meraih keuntungan? Simak ulasan berikut agar tidak salah langkah!
Momen Tepat untuk Membeli atau Menjual Emas saat Ramadan

Saat Ramadan, pengeluaran masyarakat cenderung meningkat karena kebutuhan bahan pokok melonjak. Banyak orang mencairkan tabungan, termasuk emas, untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Sebagian masyarakat justru menjadikan Ramadan sebagai waktu yang ideal untuk berhemat, salah satunya dengan menyisihkan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk investasi emas.
Berdasarkan data terbaru per 10 Maret 2025, harga emas mengalami pelemahan sebesar Rp16.000 per gram, turun menjadi Rp1.690.000 per gram. Berdasarkan situs resmi Logam Mulia Antam, harga emas per 0,5 gram adalah Rp895.000, sementara emas 10 gram dijual Rp16.395.000, dan emas batangan 1 kg dihargai Rp1.630.600.000.
Dalam seminggu terakhir, harga emas Antam bergerak di kisaran Rp1.672.000 hingga Rp1.709.000 per gram. Sementara dalam sebulan terakhir, pergerakannya berkisar antara Rp1.662.000 hingga Rp1.708.000 per gram.
Jika harga emas sedang turun saat Ramadan, ini menjadi momen yang tepat untuk membeli, terutama bagi investor jangka panjang. Sebaliknya, jika harga emas sedang naik, menjual emas bisa menjadi pilihan yang lebih menguntungkan.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Menjual Emas?
Mengutip dari laman resmi Galeri24, anak perusahaan PT Pegadaian, berikut adalah beberapa waktu terbaik untuk menjual emas:
1. Saat Harga Emas Sedang Naik
Menjual emas ketika harganya sedang melonjak adalah keputusan bijak. Biasanya, puncak harga emas terjadi pada bulan Juli dan September, sehingga ini bisa menjadi waktu yang menguntungkan untuk melepas aset emas.
2. Saat Butuh Dana Darurat
Emas merupakan investasi yang likuid, sehingga dapat dengan mudah dicairkan menjadi uang tunai. Jika sedang membutuhkan dana dalam waktu singkat, menjual emas bisa menjadi solusi terbaik.
3. Ketika Emas Telah Disimpan dalam Jangka Waktu Lama
Investasi emas cenderung memberikan keuntungan signifikan jika disimpan dalam jangka waktu panjang, sekitar 5-10 tahun. Jika harga emas sedang tinggi dan sudah lama disimpan, menjualnya bisa memberikan keuntungan maksimal.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli Emas?

1. Saat Terjadi Krisis Global
Kondisi politik dan ekonomi dunia memiliki dampak besar pada harga emas. Dalam situasi krisis, emas sering dianggap sebagai aset investasi yang aman (safe haven asset). Pada saat ini, harga emas cenderung naik dan lebih stabil dibandingkan aset lainnya.
2. Ketika Harga Emas Turun
Beberapa periode dalam setahun cenderung menunjukkan penurunan harga emas, seperti awal Januari, pertengahan April, serta bulan Mei dan Juni. Membeli emas saat harga rendah bisa memberikan keuntungan lebih besar dalam jangka panjang.
3. Saat Rupiah Menguat
Kuatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dapat menyebabkan harga emas turun. Hal ini karena emas dihargai dalam Dolar, sehingga ketika Rupiah menguat, harga emas dalam negeri cenderung lebih murah. Ini adalah momen yang ideal untuk membeli emas dengan harga lebih terjangkau.
Membeli atau menjual emas saat Ramadan 2025 bergantung pada pergerakan harga dan kebutuhan masing-masing individu. Jika harga emas turun, ini bisa menjadi peluang untuk membeli dan berinvestasi dalam jangka panjang. Namun, jika harga emas sedang tinggi dan ada kebutuhan dana mendesak, menjual emas bisa menjadi pilihan yang menguntungkan.
Pantau terus harga emas selama Ramadan agar bisa mengambil keputusan terbaik dalam investasi emas Anda!