English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

20 Pola Candlestick Lengkap yang Bikin Anda Jago Trading!
Beladdina Annisa · 266K Views

Dalam dunia trading, candlestick bukan sekadar grafik biasa. Pola-pola yang terbentuk dari kombinasi candle bisa memberikan sinyal penting mengenai pergerakan harga selanjutnya. Nah, kalau Anda ingin jago trading, memahami pola candlestick adalah skill wajib yang harus dikuasai.

Artikel ini akan mengulas 20 pola candlestick lengkap baik pola pembalikan (reversal) maupun pola kelanjutan tren (continuation) yang sering muncul dan menjadi andalan para trader profesional. 

Pola Candlestick Reversal 

Reversal chart pattern ini menunjukkan kemungkinan perubahan arah tren.

1. Hammer

Pola candlestick hammer berbentuk seperti palu, dengan ciri khas body kecil di bagian atas dan shadow (ekor) bawah yang panjang, biasanya dua kali panjang body atau lebih. Pola ini muncul setelah tren turun (downtrend) dan menjadi sinyal potensial pembalikan arah ke atas (bullish reversal).

Ciri-Ciri Utama:

  • Terjadi di akhir tren turun.

  • Body kecil (warna merah atau hijau).
    Shadow bawah panjang (menunjukkan penolakan terhadap harga rendah).

  • Shadow atas sangat pendek atau tidak ada.

Ketika harga dibuka, tekanan jual membawa harga lebih rendah. Namun, menjelang penutupan, pembeli masuk dan mendorong harga naik kembali mendekati harga pembukaan. Ini menunjukkan bahwa bull mulai mengambil alih kendali dari bear.

2. Inverted Hammer

Pola candlestick Inverted Hammer yang muncul di akhir tren turun dan menandakan potensi pembalikan arah ke atas (bullish reversal). Bentuknya mirip seperti hammer yang terbalik: body kecil di bawah dan shadow atas panjang, dengan shadow bawah sangat pendek atau tidak ada.

Ciri-Ciri Utama:

  • Muncul setelah tren turun.

  • Body kecil (bisa hijau atau merah).

  • Shadow atas panjang (minimal dua kali panjang body).

  • Shadow bawah sangat pendek atau tidak ada.

Saat pasar dibuka, pembeli mencoba mendorong harga naik (ditunjukkan oleh shadow atas panjang), tetapi bearish kembali menekan harga ke bawah. Meski ditutup mendekati harga pembukaan, munculnya tekanan beli menunjukkan awal potensi perubahan sentimen pasar.

Perlu Diperhatikan:

  • Sinyal Inverted Hammer lebih kuat jika dikonfirmasi oleh candle hijau besar di hari berikutnya.

  • Seringkali dianggap sebagai tanda bahwa tekanan jual mulai melemah.

Perbandingan dengan Shooting Star: Bentuknya hampir sama, tapi berbeda lokasi kemunculan:

  • Inverted Hammer: di dasar tren turun (sinyal naik).

  • Shooting Star: di puncak tren naik (sinyal turun).

3. Shooting Star

image.pngShooting Star adalah pola candlestick yang muncul setelah tren naik (uptrend) dan memberikan sinyal potensi pembalikan arah ke bawah (bearish reversal). Ciri khasnya adalah body kecil di bawah dengan shadow atas panjang, menyerupai bintang jatuh.

Ciri-Ciri Utama:

  • Muncul di puncak tren naik.

  • Body kecil (warna bisa merah atau hijau, tapi merah biasanya lebih kuat).

  • Shadow atas panjang (minimal 2x panjang body).

  • Shadow bawah sangat pendek atau tidak ada.

Kekuatan Sinyal:

  • Semakin panjang shadow atas, semakin kuat potensi pembalikannya.

  • Lebih valid jika diikuti oleh candle merah besar keesokan harinya (konfirmasi).

  • Jika volume tinggi saat shooting star muncul, sinyal makin kuat.

Perbandingan dengan Inverted Hammer: Bentuknya sama, tapi makna dan posisi berbeda.

  • Shooting Star: di puncak tren naik - sinyal turun.

  • Inverted Hammer: di dasar tren turun - sinyal naik.

4. Hanging Man

Seperti hammer tapi muncul di puncak tren naik. Sinyal potensi penurunan harga. Pola candlestick Hanging Man muncul setelah tren naik dan menandakan potensi pembalikan arah ke bawah (bearish reversal). Bentuknya mirip dengan Hammer, tapi konteks kemunculannya berbeda: Hanging Man muncul di puncak uptrend.

Ciri-Ciri Utama:

  • Terjadi setelah tren naik.

  • Body kecil di bagian atas candle.

  • Shadow bawah panjang (minimal 2x panjang body).
    Shadow atas sangat pendek atau bahkan tidak ada.

Candlestick ini menandakan bahwa meski harga sempat turun drastis dalam sesi tersebut (ditunjukkan oleh shadow bawah), pembeli masih bisa mendorongnya kembali ke atas. Namun, munculnya tekanan jual di tengah tren naik menjadi peringatan bahwa kekuatan beli mulai melemah.

Perlu Diperhatikan:

  • Sinyal bearish lebih valid jika hanging man diikuti oleh candle merah besar keesokan harinya.

  • Volume tinggi saat hanging man terbentuk memperkuat sinyal pembalikan.

Perbandingan dengan Hammer:

  • Hanging Man: muncul setelah tren naik - sinyal turun.

  • Hammer: muncul setelah tren turun - sinyal naik.

  • Bentuknya identik, tapi lokasi kemunculannya yang membedakan maknanya.

5. Bullish Engulfing

Pola candlestick Bullish Engulfing adalah dua candle yang muncul di akhir tren turun dan memberikan sinyal kuat pembalikan arah ke atas (bullish reversal). Ciri utamanya: candle kedua (bullish/hijau) “menelan” seluruh body candle pertama (bearish/merah).

Ciri-Ciri Utama:

  • Muncul setelah tren turun.

  • Candle pertama berwarna merah (bearish) dengan body kecil.

  • Candle kedua berwarna hijau (bullish) dan body-nya lebih besar, sepenuhnya menutupi body candle pertama.
    Shadow tidak harus saling menelan fokusnya pada body.

Pada candle pertama, pasar masih dalam tekanan jual. Tapi keesokan harinya, pembeli masuk kuat dan mendorong harga naik jauh melebihi harga pembukaan dan penutupan hari sebelumnya. Ini menunjukkan pergeseran sentimen dari bearish ke bullish.

Kekuatan Sinyal:

  • Lebih kuat jika muncul di level support atau setelah penurunan tajam.

  • Volume besar saat candle kedua muncul meningkatkan validitas sinyal.

  • Semakin besar body candle kedua, semakin kuat sinyal pembalikannya.

Tips Konfirmasi:

  • Idealnya dikonfirmasi oleh candle hijau lanjutan pada hari berikutnya.

  • Bisa digunakan sebagai sinyal masuk posisi beli, terutama jika dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya.

6. Bearish Engulfing

image.pngKebalikan dari bullish engulfing. Candle merah besar menelan candle hijau. Sinyal kuat pembalikan turun dari pola candlestick Bearish Engulfing adalah dua candle yang muncul setelah tren naik, dan memberikan sinyal potensi pembalikan arah ke bawah (bearish reversal). Candle kedua (bearish/merah) memiliki body yang menelan seluruh body candle pertama (bullish/hijau).

Ciri-Ciri Utama:

  • Muncul setelah tren naik.

  • Candle pertama berwarna hijau (bullish) dengan body kecil.

  • Candle kedua berwarna merah (bearish) dan body-nya lebih besar, sepenuhnya menutupi body candle pertama.

  • Shadow tidak perlu menelan, fokus pada body candle.

Hari pertama, pembeli masih menguasai pasar. Namun di hari kedua, masuk dengan tekanan kuat dan mendorong harga turun jauh, melampaui pembukaan dan penutupan hari sebelumnya. Ini menandakan bahwa bull mulai kehilangan tenaga, dan bear mulai mengambil alih.

Kekuatan Sinyal:

  • Lebih kuat jika muncul di area resistance atau setelah rally harga yang tajam.

  • Validitas sinyal meningkat dengan volume tinggi saat candle merah terbentuk.

  • Semakin besar ukuran candle merah, semakin kuat sinyal pembalikan.

Tips Konfirmasi:

  • Ideal dikonfirmasi oleh candle merah lanjutan di hari berikutnya.

  • Bisa menjadi sinyal untuk take profit atau membuka posisi short, tergantung strategi. 

7. Piercing Pattern

Pola candlestick Piercing Pattern adalah dua candle yang muncul di akhir tren turun, dan memberikan sinyal potensi pembalikan arah ke atas (bullish reversal). Candle pertama adalah bearish (merah), lalu diikuti candle bullish (hijau) yang menembus setidaknya setengah body candle sebelumnya.

Ciri-Ciri Utama:

  • Terjadi setelah downtrend.

  • Candle pertama berwarna merah panjang (bearish).

  • Candle kedua berwarna hijau dan membuka gap down, tapi menutup lebih dari setengah body candle merah sebelumnya.

  • Penutupan candle kedua idealnya mendekati level pembukaan candle pertama.

Awalnya pasar masih dikuasai bearishl, harga dibuka lebih rendah. Namun pembeli masuk kuat, mendorong harga naik dan menutup hari di atas tengah-tengah candle merah sebelumnya. Ini menunjukkan perubahan sentimen pasar dari bearish ke bullish.

Kekuatan Sinyal:

  • Semakin dalam candle hijau “menusuk” candle merah, makin kuat sinyalnya.

  • Lebih kuat jika muncul di area support atau setelah penurunan tajam.

  • Validitas meningkat bila volume perdagangan tinggi saat candle hijau terbentuk.

Tips Konfirmasi:

  • Idealnya dikonfirmasi dengan candle hijau lanjutan di hari berikutnya.

  • Bisa digunakan sebagai sinyal masuk posisi beli (buy entry), terutama jika didukung indikator lain.

8. Dark Cloud Cover

image.png

Candle hijau diikuti candle merah yang menutup lebih dari setengah candle sebelumnya. Sinyal pembalikan Dark Cloud Cover adalah pola dua candle yang muncul setelah tren naik, memberi sinyal pembalikan arah ke bawah (bearish reversal). Candle pertama adalah bullish (hijau), lalu candle kedua bearish (merah) yang membuka gap up tapi menutup di bawah titik tengah candle pertama.

Ciri-Ciri Utama:

  • Muncul setelah uptrend.

  • Candle pertama hijau dan panjang.

  • Candle kedua merah, membuka lebih tinggi dari penutupan sebelumnya (gap up), tapi menutup di bawah titik tengah candle hijau pertama.

9. Morning Star

Pembeli masih dominan di awal (gap up), tapi bearish masuk kuat dan menutup sesi jauh di bawah harga tertinggi. Ini menunjukkan perubahan sentimen dari bullish ke bearish.

Kekuatan Sinyal:

  • Lebih kuat jika muncul di resistance atau setelah kenaikan signifikan.

  • Volume tinggi saat candle merah muncul meningkatkan validitas sinyal.

Tips Konfirmasi:

  • Ideal jika disusul candle merah lanjutan.

  • Bisa menjadi sinyal untuk keluar dari posisi beli atau membuka posisi jual.

Morning Star adalah pola tiga candle yang muncul setelah tren turun, memberikan sinyal kuat pembalikan ke atas (bullish reversal). Ini adalah salah satu pola paling andal.

Ciri-Ciri Utama:

  • Candle 1: merah panjang (tren masih bearish).

  • Candle 2: body kecil (merah/hijau), bisa doji, menandakan keraguan pasar.

  • Candle 3: hijau panjang, menutup di atas titik tengah candle pertama.

Penjual awalnya masih kuat (candle 1), tapi kehilangan momentum (candle 2), lalu pembeli masuk besar (candle 3). Ini menandakan perubahan arah yang meyakinkan.

Kekuatan Sinyal:

  • Lebih valid bila candle ketiga punya volume tinggi.

  • Sinyal kuat jika muncul di level support.

Tips Konfirmasi:

  • Bisa langsung menjadi sinyal entry beli.

  • Tambahkan dukungan indikator seperti RSI/MA untuk filter tambahan.

10. Evening Star

Evening Star adalah kebalikan dari Morning Star, muncul setelah tren naik dan memberi sinyal pembalikan arah ke bawah (bearish reversal).

Ciri-Ciri Utama:

  • Candle 1: hijau panjang (bullish).

  • Candle 2: body kecil (bisa doji atau spinning top) - tanda keraguan.

  • Candle 3: merah panjang yang menutup di bawah titik tengah candle pertama.

Awalnya pasar masih bullish (candle 1), lalu terjadi keraguan (candle 2), dan akhirnya penjual mengambil alih (candle 3). Ini menunjukkan pasar siap berbalik arah turun.

Kekuatan Sinyal:

  • Lebih kuat jika candle 3 disertai volume tinggi.

  • Cocok digunakan di area resistance atau setelah rally panjang.

Tips Konfirmasi:

  • Validasi dengan candle merah berikutnya.

  • Bisa jadi sinyal untuk ambil posisi jual atau keluar dari posisi beli.

Pola Candlestick Continuation 

image.png

Pola ini menunjukkan bahwa tren saat ini kemungkinan besar akan berlanjut.

11. Rising Three Methods

Jenis Pola: Bullish continuation (kelanjutan tren naik)
Jumlah Candle: 5

Ciri-Ciri:

  • Candle 1: hijau besar (bullish).

  • Candle 2–4: candle kecil merah, koreksi ringan tapi tetap berada dalam body candle pertama.

  • Candle 5: hijau besar, menutup lebih tinggi dari candle pertama.

Menunjukkan bahwa meski ada koreksi kecil (candle merah), tekanan beli tetap dominan dan tren naik akan berlanjut. Pembeli mengambil alih kembali setelah "istirahat sejenak."

Sinyal:
Valid untuk entry beli setelah candle kelima muncul.

12. Falling Three Methods

Jenis Pola: Bearish continuation (kelanjutan tren turun)
Jumlah Candle: 5

Ciri-Ciri:

  • Candle 1: merah besar (bearish).

  • Candle 2–4: candle kecil hijau, koreksi ringan tapi tetap berada dalam body candle pertama.

  • Candle 5: merah besar, menutup lebih rendah dari candle pertama.

Meskipun ada kenaikan kecil (candle hijau), tekanan jual tetap dominan. Pola ini menandakan pasar hanya "bernapas sejenak" sebelum melanjutkan penurunan.

Sinyal:
Cocok untuk entry jual setelah candle kelima terbentuk.

13. Three White Soldiers

Three White Soldiers adalah pola tiga candle bullish yang muncul setelah tren turun, dan merupakan salah satu sinyal pembalikan ke atas (bullish reversal) yang paling kuat dan dipercaya banyak trader.

Ciri-Ciri Utama:

  • Muncul setelah tren turun atau fase konsolidasi.

  • Terdiri dari tiga candle hijau berturut-turut.

  • Setiap candle memiliki: Body panjang, Penutupan lebih tinggi dari candle sebelumnya, Bukaannya berada di dalam atau sedikit di atas body candle sebelumnya.

  • Shadow atas dan bawah pendek (idealnya), menunjukkan dominasi penuh pembeli.

Setelah periode tekanan jual, pembeli mulai masuk bertahap. Candle pertama menandai kebangkitan minat beli. Candle kedua dan ketiga menunjukkan kelanjutan kekuatan beli, yang cukup kuat untuk mendorong harga naik terus selama tiga hari berturut-turut. Ini adalah pertanda bahwa sentimen pasar telah berubah dari bearish ke bullish secara signifikan.

Konfirmasi dan Kekuatan Sinyal:

  • Volume tinggi memperkuat pola ini.

  • Lebih akurat jika muncul di support kuat atau setelah downtrend yang ekstrem.

  • Banyak digunakan sebagai sinyal masuk posisi beli (buy entry).

14. Three Black Crows

Three Black Crows adalah kebalikan dari Three White Soldiers. Pola ini terdiri dari tiga candle bearish dan muncul setelah tren naik, menjadi sinyal kuat pembalikan ke bawah (bearish reversal).

Ciri-Ciri Utama:

  • Terjadi setelah uptrend.

  • Terdiri dari tiga candle merah berturut-turut.

  • Setiap candle: Memiliki body panjang, Penutupan lebih rendah dari candle sebelumnya, Bukaannya berada di dalam atau dekat dengan body candle sebelumnya.

  • Shadow pendek, menunjukkan tekanan jual dominan.

Setelah tren naik, pasar mulai menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Candle merah pertama menarik perhatian trader. Candle kedua dan ketiga mengonfirmasi bahwa tekanan jual meningkat. Pola ini mengindikasikan perubahan sentimen pasar menjadi bearish, dengan para pelaku jual (bear) mengambil alih kendali.

Konfirmasi dan Kekuatan Sinyal:

  • Pola ini lebih kuat jika diiringi volume besar.

  • Umumnya dijadikan sinyal untuk keluar dari posisi beli atau masuk posisi jual.

Pola Candlestick Netral atau Lanjutan Potensial

image.png

Pola-pola ini bisa menunjukkan keraguan pasar atau potensi perubahan, tergantung konteksnya.

15. Doji

Pola candlestick Doji adalah bentuk candlestick unik yang menandakan keraguan atau kebimbangan pasar. Candle ini terjadi saat harga pembukaan dan penutupan sangat dekat atau sama, sehingga body candle tampak sangat tipis atau hampir tidak ada.

Ciri-Ciri Utama:

  • Body kecil atau hampir tidak terlihat.

  • Shadow atas dan bawah bisa panjang atau pendek.

  • Bisa muncul di puncak, lembah, atau tengah tren.

Jenis-jenis Doji:

  • Long-Legged Doji: shadow atas dan bawah panjang - ketidakpastian ekstrem.

  • Dragonfly Doji: shadow bawah panjang, tak ada shadow atas - potensi bullish reversal.

  • Gravestone Doji: shadow atas panjang, tak ada shadow bawah - potensi bearish reversal.
    Standard Doji: shadow seimbang - pasar benar-benar ragu.

Saat muncul doji, artinya keseimbangan antara pembeli dan penjual sangat kuat. Tidak ada yang benar-benar menguasai arah. Jika doji muncul setelah tren panjang (naik/turun), itu bisa menjadi tanda awal bahwa pembalikan arah mungkin terjadi.

Tips Tambahan:

  • Jangan gunakan doji sendirian. Cari konfirmasi dari candle berikutnya atau indikator tambahan.

  • Cocok dijadikan sinyal kewaspadaan, bukan sinyal aksi tunggal.

16. Long-Legged Doji

Mirip doji, tapi dengan sumbu atas dan bawah yang panjang. Tanda ketidakpastian ekstrem. Jenis Pola: Netral / sinyal potensi pembalikan (tergantung konteks)

Ciri-Ciri:

  • Body sangat kecil atau nyaris tidak ada.

  • Shadow atas dan bawah sangat panjang.

  • Muncul di puncak atau dasar tren.

Menunjukkan ketidakpastian ekstrem antara pembeli dan penjual. Pasar bergerak liar, tapi akhirnya kembali ke harga pembukaan.

Sinyal:
Perlu konfirmasi dari candle berikutnya. Jika muncul setelah tren panjang, bisa jadi tanda pembalikan.

17. Dragonfly Doji

Candle tanpa body dengan ekor panjang di bawah. Biasanya sinyal bullish jika muncul setelah tren turun. 

Jenis Pola: Bullish reversal (pembalikan naik)
Ciri-Ciri:

  • Body sangat kecil atau tidak ada.

  • Shadow bawah panjang, tidak ada shadow atas.

  • Terlihat seperti huruf “T”.

Makna:
Penjual sempat menekan harga turun jauh, tapi pembeli berhasil mendorong harga kembali ke pembukaan. Ini menunjukkan kekuatan buyer mulai muncul.

Sinyal:
Jika muncul setelah tren turun, bisa jadi sinyal pembalikan naik. Idealnya dikonfirmasi dengan candle hijau berikutnya.

18. Gravestone Doji

Jenis Pola: Bearish reversal (pembalikan turun)
Ciri-Ciri:

  • Body sangat kecil atau tidak ada.

  • Shadow atas panjang, tidak ada shadow bawah.

  • Terlihat seperti huruf “Ƭ” terbalik.

Pembeli sempat mendorong harga naik jauh, tapi penjual menekan harga kembali ke level pembukaan. Ini memberi sinyal potensi pembalikan ke bawah.

Sinyal:
Biasanya muncul di puncak tren naik dan butuh konfirmasi candle merah berikutnya untuk validasi.

19. Marubozu

Jenis Pola: Bullish atau bearish tergantung warna candle
Ciri-Ciri:

  • Tidak punya shadow sama sekali (atau sangat kecil).

  • Seluruh candle adalah body.

  • Bisa hijau (bullish marubozu) atau merah (bearish marubozu).

Makna:

  • Bullish Marubozu: Pembeli mendominasi penuh, harga dibuka di level terendah dan ditutup di level tertinggi.

  • Bearish Marubozu: Penjual mendominasi penuh, harga dibuka di puncak lalu ditutup di dasar.

Sinyal:
Marubozu menunjukkan kekuatan penuh salah satu pihak. Cocok digunakan sebagai konfirmasi arah tren yang sedang kuat.

20. Spinning Top

Spinning Top adalah candlestick dengan body kecil dan shadow atas & bawah yang panjang, menandakan adanya ketidakpastian atau pertarungan antara pembeli dan penjual. Meskipun mirip dengan Doji, Spinning Top tetap punya body (kecil), jadi ada sedikit selisih antara open dan close.

Ciri-Ciri Utama:

  • Body kecil (merah atau hijau).

  • Shadow atas dan bawah panjang.

  • Muncul di tengah tren naik, tren turun, atau saat konsolidasi.

Harga sempat bergerak naik dan turun jauh dari harga pembukaan, tapi akhirnya ditutup tidak jauh dari harga buka. Ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak (buyer dan seller) saling tarik-menarik, tanpa ada yang benar-benar menang.

Fungsi dalam Analisis:

  • Jika muncul setelah tren panjang, bisa mengindikasikan potensi reversal.

  • Jika muncul di tengah konsolidasi, biasanya sinyal lanjutan tren masih belum jelas.

  • Perlu dikonfirmasi dengan candle berikutnya untuk kepastian arah.

Tips Menggunakan Pola Candlestick dalam Trading Forex

1. Kenali pola candlestick: Untuk menguasai penggunaan chart pattern lengkap dalam trading forex, penting untuk mempelajari dan mengenali berbagai pola candle yang ada. Banyak buku, kursus, dan sumber daya online yang tersedia yang dapat membantu Anda memahami pola-pola tersebut. Dedikasikan waktu untuk belajar dan mengamati pola-pola candle secara real-time di grafik harga.

2. Konfirmasi dengan indikator: Pola candlestick dapat menjadi lebih kuat ketika dikonfirmasi oleh indikator teknikal atau alat analisis lainnya. Misalnya, Anda dapat menggunakan level support dan resistance, garis tren, atau indikator osilator seperti RSI atau Stochastic untuk memvalidasi sinyal yang diberikan oleh pola candle. Menggabungkan pola candle dengan alat analisis lainnya dapat memberikan konfirmasi yang lebih kuat dan mengurangi risiko sinyal palsu.

3. Gunakan timeframe yang relevan: Pola candlestick dapat terlihat berbeda tergantung pada timeframe yang Anda gunakan. Misalnya, pola candle yang terbentuk di time frame harian mungkin memiliki bobot yang lebih besar daripada pola yang terlihat di timeframe 1 jam. Pilih timeframe yang sesuai dengan gaya trading Anda dan pastikan untuk memperhatikan pola candle dalam konteks time frame yang relevan.

4. Kelola risiko dengan baik: Seperti dalam trading forex pada umumnya, manajemen risiko yang baik tetap menjadi kunci kesuksesan. Pasang stop-loss yang tepat untuk melindungi modal Anda jika harga bergerak melawan Anda. Gunakan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko Anda. Jangan lupa untuk mengikuti rencana trading Anda dan tidak tergoda untuk melakukan perdagangan berdasarkan pola candle saja tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang relevan.

5. Praktek ke akun demo: Seperti keterampilan lainnya, penggunaan pola candle dalam trading forex membutuhkan latihan yang konsisten. Praktekkan mengidentifikasi pola candle dengan akun demo trading dan menganalisisnya dalam kondisi pasar yang berbeda. 

CTA Banner_SWAP Promo.jpg

Dengan berlatih secara konsisten menggunakan akun demo Dupoin, Anda akan mengembangkan kemampuan Anda dalam mengenali pola candlestick dan membuat keputusan trading yang lebih baik.

Pola candle dalam trading forex adalah alat yang berguna untuk membantu trader dalam menganalisis pergerakan harga dan mengambil keputusan trading yang lebih baik. Dengan memahami dan menguasai pola candle, trader dapat meningkatkan keahlian analisis mereka dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam trading forex. 

Namun, penting untuk mengingat bahwa pola candle perlu dikonfirmasi oleh alat analisis teknikal lainnya sebelum mengambil keputusan trading. Trading menggunakan aplikasi Dupoin membantu Anda menganalisa candlestick lebih mudah, dengan dilengkapi  fitur-fitur modern. Mulai trading sekarang dan terapkan pola candlestick populer untuk raih keuntungan!

 

Need Help?
Click Here